Banyak orang yang tidak merasa bahagia dalam hidup, karena mereka mengajukan banyak syarat untuk bahagia. Bukankah itu seperti melawan hidup kita sendiri?
Kebahagiaan datang setiap hari, namun kita sering kali lebih memilih bahagia dengan syarat-syarat tertentu. Ada yang mengajukan syarat bahagia ketika mendapatkan ia ingin mobil, rumah, kendaraan baru adapula yang akan bahagia dengan mengajukan syarat-syarat lainnya. Kalau memang kita bisa bahagia hari ini, mengapa kita harus menundanya?
Jika kita mendasarkan kebahagiaan semata-mata pada sesuatu yang ada di luar diri kita, maka selamanya kita tidak akan pernah merasa tenang. Kita bahagia ketika sesuatu yang kita inginkan tercapai, namun kita pun sulit bahagia ketika sesuatu tidak seperti yang kita harapkan.
Kebahagiaan adalah kedamaian pikiran. Hal paling penting untuk diketahui adalah bahwa kebahagiaan menyangkut masalah pilihan. Kebahagiaan ada di dalam setiap diri seseorang, tergantung diri kita bisa bersyukur atau tidak. Inti kebahagiaan sendiri adalah ketika kita bisa mensyukuri segala yang kita dapat dan kita jumpai setiap harinya. Tentu saja tanpa mengeluh.
اذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni’mat)-Ku.“(QS. Al-Baqarah:152)