Masa muda yang indah dan hangat. Masa muda yang penuh pesona dan cahaya.Tetapi, alangkah sia-sianya jika masa muda tebang begitu saja tanpa arah dan tujuan. Kesana kemari dalam kebimbangan, bingung, resah dan gelisah.
Masa muda yang ceria dan bersahabat. Masa muda yang bergelora dan semangat. Tetapi, alangkah ruginya, masa muda terbuang begitu saja dalam tong sampah sejarah. Tiada karya terukir, tiada asa yang menghujam. Tanpa bekas
Masa muda yang yang menyejarah. Masa muda yang bergairah. Tetapi, dia hilang ditelan kemalasan dan kejahilan.
Beruntunglah bagi pemuda yang tetap dalam kebaikan, menjadi bagian dalam kebaikan. Dan selamanya dalam kebaikan.
Beruntunglah wahai pemuda. Yang menyibukkan diri dalam kedekatan pada Rabbnya. Berazzam dalam ketaatan, kesungguhan, menjaga jiwanya tetap bersih dan suci. Membekali diri dengan ilmu dan amal.
Beruntunglah wahai pemuda. Ingatlah masa muda sebelum masa tua membuat muram dan gelisah. Muram karena kelalaian dan kesia-siaan masa mudanya, gelisah karna pertanggungan jawaban akan masa mudanya.
Wahai pemuda, jadilah dirimu layaknya Ashabul kahfi yang menyejarah itu. Mengasingkan diri dalam ketaatan. Mengasingkan diri dalam menyelamatkan iman. Mengasingkan diri demi memelihara keimanan.
Wahai pemuda. Jadilah dirimu layaknya para pendahulumu. Sahabat Rasul Muhammad ﷺ yang mulia dan diridhoi-Nya. Jadilah dirimu layaknya Usamah Ibn Zaid, Mush’ab Ibn Umair, Ali Ibn Thalib, Abdullah Ibn Umar dan mereka-mereka yang mulia itu.
Bergegas dan bersegeralah dirimu wahai pemuda yang mulia. Jangan biarkan kelalaian memperhambat jalanmu.
