Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata, ‘Rasulullah ﷺ besabda, ‘Seorang Mukmin tidak layak dipatok ular dari satu lubang sebanyak dua kali’.” | Mutafaqun ‘alaih
Syakh as-Sa’di berkata, “Ini adalah perumpamaan yang dibuat oleh Nabi ﷺ untuk menjelaskan kesempurnaan kehati-hatian seorang mukmin dan kewaspadaanya. Seorang mukmin dicegah oleh keimanannya untuk melakukan kejelakaan yang memudharatkannya. Kapan seorang terjerumus padanya maka pada saat itu juga dia segera menyesal, bertaubat dan kembali kepada Allah (inabah).
Sebagai kesempurnaan iman seorang mukmin adalah sungguh-sungguh bersikap waspada dari sebab yang pernah menjerumuskannya ke dalam dosa. Sama halnya dengan orang yang memasukkan tangannya ke dalam lubang lalu digigit ular. Sungguh setelah orang tersebut tidak mau lagi memasukkan tangannya di lubang tersebut karena apa yang menimpanya ketika memasukkan tangannya pada kali pertama.