Saudaraku, bersyukurlah jika diuji dengan kemiskinan dan serba keterbatasan. Sebab, kondisi ini bisa menghindarkan kita dari perilaku hedonis, yaitu mencintai dunia terlalu berlebihan. Hedonisme tejadi karena seseorang merasa kaya secara materi dan menganggap tujuan mereka hidup di dunia hanya demi kenikmatan semata. Kaum hedonis ingin menikmati dunia sampai puncaknya. Padahal, kenikmatan dunia tidak ada puncaknya.
Di sekeliling kita, hedonisme merajalela, bahkan seperti sudah mengakar menjadi budaya. Sementara itu, orang-orang yang diuji dengan kemiskinan dan serba keterbatasan hanya bisa menyaksikan kebahagiaan mereka. Sikap hedonis sangat berbahaya, karena akan mendorong arogansi dalam bergaul, khususnya jika seseorang memiliki kecukupan materi. Lebih berbahaya lagi jika hedonisme itu diidap oleh orang yang hidupnya serba kekurangan. Mereka akan melakukan apa saja, bahkan perbuatan kriminal, demi kenikmatan duniawi yang ingin diraihnya.
"..... dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa." (QS. Hud: 116)
Saudaraku, tidak salah mencari kesenangan dan kebahagiaan di dunia. Namun, keliru jika kita menjadikan kebahagiaan dunia sebagai tujuan akhir hidup kita, apabila jika dalam memperolehnya kita menempuh cara yang tidak halal. Kebahagiaan bukanlah satu-satunya kebaikan, bukan pula tujuan akhir hidup kita.